Rektor Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) Prof. Dr. H Sumaryoto menegaskan, kampus yang dipimpinya sudah “on the track” dalam mencapai target jangka panjang, menjadi universitas yang unggul dalam pembelajaran atau Excellent Teaching University pada 2029 mendatang.
Selain terus meningkatkan kualifikasi dosen dengan memberikan bea siswa study lanjut para dosen, Unindra juga terus melengkapi sarana prasarana fisik yang dimilikinya dengan membangun gedung-gedung perkuliahan dan kelengkapan lainnya.
“Bersamaan dengan membangun SDM, study lanjut para dosen, kita juga memenuhi kebutuhan sarana prasarana akademik antara lain dengan membangun gedung”, kata Sumaryoto dalam sambutannya saat Wisuda Ke 70 Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) di Sasono Utomo TMII, Jakarta, Rabu (16/10). Wisuda ke 70 Unindra ini diikuti sebanyak 1.125 orang dari program S1 dan S2.
“Dan insyaallah nanti kalau sudah 8 unit gedung ditambah 1 (unit 6A), jadi 9 gedung, Unindra betul-betul audah mencukupi kebutuhan sarana fisik dalam rangka melangsungkan proses belajar mengajar. Ini tentunya terkait dengan target Unindra tujuan jangka panjang, tahun 2029, jadi 10 tahun lagi kita ingin menjadi perguruan tinggi yang unggul didalam pembelajaran atau excellent teaching university”, lanjut Sumaryoto.
Sumaryoto menuturkan, semua pembangunan fisik di Unindra dikelola secara mandiri tanpa harus melakukan pinjaman bank. Hasilnya, 14 tahun berdiri, Unindra bebas dari utang bank.
“Dan alhamdulillah, sampai saat ini Unindra tidak memiliki kewajiban kepada pihak ketiga/ perbankan. Jadi dibalik SPP yang sangat murah, terjangkau, uang gedung yang sangat murah (tahun ini hanya Rp 1,1 juta an), tidak mencapai puluhan juta. Jadi kita wajib mensyukuri apa yang diberikan Allah kepada kita berupa nikmat yaitu sarana prasarana fisik Unindra”, ujarnya.
“Kita juga sedang membangun di Sawangan, untuk tempat gedung pertemuan, diklat, asrama dan fasilitas mahasiswa, di atas lahan 1,4 hektar. Ini blessing yang kesekian kali Unindra mendapat lahan yang murah tapi nyatanya sangat strategis. Dan kalau ini sudah dibangun, lengkaplah Unindra menjadi perguruan tinggi yang unggul didalam pembelajaran”, tegas Sumaryoto.
Kepada para wisudawan, Sumaryoto berpesan untuk senantiasa mensyukuri nikmat. Menurutnya, menjadi sarjana dan magister adalah suatu capaian prestasi yang sangat baik yang sudah seharusnya disyukuri.
“Terlebih kalau kita tengok, para orang tua berasal dari kalangan menengah ke bawah. Ini yang dientaskan oleh Unindra. Maka dengan prestasi saudara, mensyukuri nikmat ini adalah suatu kewajiban. Bila saudara pandai bersyukur, insyaallah Tuhan akan melipatkan nikmat. Dengan syukur ini akan membuat Allah meridhai kita, maka apapun yang terbaik menurut Allah akan diberikan kepada kita. Karena sesungguhnya kita sudah punya jalan sendiri-sendiri yang merupakan takdir kita. Dengan berayukur kita akan tenang kehidupannya tidak “kemrungsu”, tidak selaku khawatir, was-was. Itu janji Allah”, kata Sumaryoto mengingatkan.
4 Prinsip Sukses dalam Bekerja
Dikesempatan yang sama, Sekertaris Lembaga Layanan Dikti Wilayah III, Dr. M. Syamsuri SPd. MT. yang hadir dalam Wisuda ke 70 Unindra menitipkan 4 prinsip mendasar yang akan mendorong meraih sukses dalam bekerja.
“Tiga pertama adalah etos kerja, yakni pertama Kerja Keras. Di era persaingan saat ini, bila bekerja biasa-biasa saja maka Anda akan mendapatkan hasil yang biasa-biasa saja. Maka harus mau bekerja lebih keras. Kedua, Kerja Cerdas. Dalam arti ketika nanti mendapatkan banyak tanggung jawab, maka pilih berdasar prioritas utama. Satu persatu diselesaikan sampai tuntas. Itu artinya Anda bekerja dengan cerdas. Dan ketiga, Kerja Iklas. Artinya Anda bekerja terlebih dahulu dengan keras, dengan cerdas, tanpa Anda menghitung apa yang didapatkan. Serta terakhir, senantiasa rendah hati, mau mendengar dan selalu menjadi pendengar yang baik. Selamat berkarya. Selamat membangun bangsa sesuai dengan bidang dan profesi masing-masing. Saya yakin kalau Anda menerapkan prinsip Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Iklas dan dilandasi rendah hati, insyaallah Anda akan sukses dimanapun Anda berada”, paparnya.
Sementara Ketua BPLP PGRI Prof. Dr. Supardi menitipkan 5C bagi wisudawan untuk sukses dalam kehidupan sosial dan bekerja.
“Kita ada di era induatri 4.0. Kita diminta agar para lulusan memiliki 5C : Critical Thinking, Creatve Thinking, Collaborative, Communicative dan Confidance. Tapi yang penting yang tidak boleh Anda lupakan adalah Carracter. Kesadaran sebagai warga negara global dan sekaligus sebagai warga negara lokal. Jati diri sebagai warga negara Indonesia yang berpancasila. Inilah yang membedakan kita dengan negara lain. Karakter ini harus selalu kita jaga”, pungkas Supardi.