JAMBI, RADARSUMBAR– Kabut asap kembali menyelimuti Kota Jambi, Rabu (13/11/2019). Padahal dalam sepekan terakhir saja, intensitas hujan sudah sering terjadi sebagai penanda peralihan musim dari kemarau ke penghujan.
Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah mengatakan jika kabut asap tersebut bukan dari Jambi, namun kiriman daerah tetangga yang masih mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Bukan di Jambi, ini kiriman,” ujarnya di gedung DPRD Provinsi Jambi.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klas I Jambi Addi Setiadi saat dikonfirmasi menyebutkan, berdasarkan pantauan Sensor Modis (Satelit Terra & Aqua), SNPP dan NOAA20 (Tingkat Kepercayaan >50%) Tanggal 13 Nopember 2019 jam 07.00 WIB sampai jam 16.00 WIB, di wilayah Provinsi Jambi tidak terdapat Titik Panas.
“Saat ini tidak terpantau titik panas di Jambi, artinya nihil,” ujarnya.
Terkait kabut asap yang sempat menyelimuti Kota Jambi tersebut, menurut Addi bisa saja hasil dari sisa-sisa pemadaman gambut saat Karhutla lalu. “Karena kemarin kan masif ya, tapi gambut dipendinginannya bisa saja masih ada (sisa,red). Yang jelas bukan dari kita, titik api memang kosong,” tuturnya.
Sedangkan untuk prakiraan cuaca di hari ini, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Muaro Jambi, Kota Jambi, Merangin, Bungo, Sarolangun, dan Tebo pada malam dan dini hari. Dimana suhu berada pada 24-32 derajat celcius dengan kelembapan 65-95 persen dan kecepatan angin di 10 km/jam Timur.
“Perkiraan normalnya musim penghujan mulai terjadi di bulan November-Desember. Namun banyak parameter yang menjadi pertimbangan,” tandas Addi. (SQ1)