PESSEL, RADARSUMBAR— Istri Wali Nagari Rawang Gunung Malelo, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar, Elisma Wati membeberkan penyebab, terjadinya perselingkuhan suaminya, Afrizal dengan perangkatnya, Alfi Ningsi.
Diberitakan radarsumbar.co.id sebelumnya, Alfi Ningsi merupakan perangkat wali nagari yang melaporkan Elisma Wati ke polisi, terkait dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan Elisma Wati terhadap dirinya.
“Memang, saya dilaporkan kepolisi oleh selingkuhan suami saya. Saya dilaporkan ini penyebabnya buntut dari perselingkuhan sumai saya (Wali Nagari) dengan perangkatnya Elfi Ningsih, “ujarn Elisma Wati pada radarsumbar.co.id
Elisma Wati menceritakan, pertengkaran ini bermula Alfi Ningsi menjalin hubungan asmara dengan suaminya sejak lama, bahkan diduga Alfi sudah memiliki anak perempuan berumur enam bulan.
“Diduga, mereka sudah memiliki anak perempuan hasil hubungan gelap, “ungkapnya.
Elisma Wati berpepatah, sepandai-pandai tupai melompat sekali-kali pasti akan jatuh juga. Merunut dari pepatah itu, kecurigaan yang dirasakan dirinya, akhirnya terungkap dengan beberapa bukti yang ditemukan olehnya.
“Bukti pertama mereka sudah memiliki anak dan saya menemukan dari pembicaraan Alfi melalui pesan singkat WhatsAppnya bersama suami saya, dimana dalam pesan singkat itu, mereka seolah-olah memiliki hubungan spesial, “ujarnya.
Dalam percakapan itu, ungkap Elisma, Alfi juga meminta uang kepada suaminya untuk membeli susu anaknya yang masih berumur enam bulan. Selain susu, Alfi juga meminta dibelikan baju buat anaknya dan dirinya.
“Saya sempat pisah ranjang dengan suami saya. Tapi, kami kembali rujuk dengan beberapa alasan,” ujarnya
Setelah kami rujuk dan kami kembali tinggal satu rumah, ternyata hubungan gelap yang dijalin oleh suaminya, masih berlanjut. Nah, disanalah terjadi pertengkaran hangat antara dirinya dengan selingkuhan suaminya.
Elisma menceritakan, pertengkaran dirinya dengan Alfi waktu itu terjadi pada Selasa 21 Oktober 2019 pagi. “Dari rumah, suami saya berangkat bekerja, katanya mau ke kantor Nagari, tidak berselang lama lewatlah Alfi dari luar dengan bersamaan,” ujarnya.
Karena tidak senang dan curiga, dirinya pergi melihat sang suami ke kantor wali dan bertanya kepada perangkat lainnya di kantor wali.
Namun, saat itu juga suaminya tidak ada dikantor, dan dirinya terus memastikan keberadaan sang suami, tapi tidak kunjung ketemu.
“Karena tidak kunjung ketemu, saya coba cari suami saya ke rumah tempat kami awal bertengkar, dan rumah itu milik kakaknya suami saya. Setelah sampai disana, saya bertemu dengan Alfi dan disutulah kami cekcok mulut dan saling serang,” jelasnya
Akibat, pertengkaran itu, membuat beberapa warga terdekat terkejut dan datang ramai-ramai untuk melerai.
“Nah, karena sudah ribut, suami saya langsung keluar dalam rumah kakaknya, dan sebelum kami cekcok Alfi juga berada didalam rumah, dan waktu itu, pintu rumah ditutup dan dijaga oleh kakaknya,” ungkapnya.
Disitulah suaminya dengan Alfi tidak bisa mengelak lagi. Bahwa benar dirinya selingkuh dengan sang suami saya. “Tak munkin urusan kerja kantor diselesaikan dalam rumah, dengan pintu tertutup rapat,” ulasnya.
“Kepada Pemkab Pessel, untuk melakukan penyelidikan atas kasus ini jika perlu berhintakan saja jabatan suami saya sebagai wali nagari, sebeb ini tidak memberikan contoh yang elok, “tutupnya. (SQ1)