Panorama Marapi dan Singkarak dari Destinasi Aua Sarumpun Tanah Datar

 Berita Pilihan, Berita Terupdate, Investigasi, Kesehatan, kota propinsi, Nagari / Desa, Nasional

RADAR NEWS SUMBAR – TANAH DATAR -Sejak dikembangkan pada 2017 lalu, destinasi wiata Aua Sarumpun di Kabupaten Tanah Datar terus berbenah. Objek wisata yang terletak di ketinggian Nagari III Koto Rambatan ini, menawarkan pemandangan alam yang menawan dan indah.

Wisatawan bisa menikmati hamparan Danau Singkarak yang membentang luas seperti kolam raksasa dengan air yang tenang. Di sisi lain bisa menyaksikan deretan bukit hijau menyejukkan mata. Gunung Marapi pun terlihat jelas. Seluruh penjuru mempunyai pesona tersendiri yang tidak membuat bosan mata menatapnya. Belum lagi, sensasi saat matahari akan muncul setelah waktu subuh, cahaya emas memancar, awan-awan tipis menyelimuti bukit dan terlihat jelas karena posisinya lebih rendah.

Rombongan peserta rapat koordinasi (rakor) dinas pariwisata se-Sumbar kagum atas pesonanya. Salah satunya, Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatra Barat Novrial. Ia hadir untuk ikut menyaksikan Art Camp Festival dengan tema Pagelaran Seni di Atas Awan dan Pagelaran Seni Silauan Mentari.

“Dengan datang dan merasakan keindahannya, saya jadi yakin dan percaya ternyata ada kawasan tersembunyi yang belum begitu dikenal. Makanya harus kita kenalkan ke dunia luar sehingga wisatawan lain bisa menikmati pesona Aua Sarumpun,” kata Novrial, sebagaimana dirilis Humas Pemkab di situs resmi Tanah Datar, Jumat (28/8/2020)

Secara konsep jelas Novrial, bisa dikatakan hampir rampung. Ada yang akan dilihat, ada yang akan dinikmati melalui pertujukan seni, tinggal lagi yang perlu dipikirkan produk apa yang bisa dijual. Novrial menyarankan deta yang dipakai di kepala bisa menjadi ciri khas masuk ke objek wisata Aua Sarumpun. “Kadis Pariwisata Tanah Datar perlu memikirkannya, cari harga yang terjangkau, buat story tellingnya” ujarnya.

“Dengan datang dan merasakan keindahannya, saya jadi yakin dan percaya ternyata ada kawasan tersembunyi yang belum begitu dikenal. Makanya harus kita kenalkan ke dunia luar sehingga wisatawan lain bisa menikmati pesona Aua Sarumpun,” kata Novrial, sebagaimana dirilis Humas Pemkab di situs resmi Tanah Datar, Jumat (28/8/2020)

Secara konsep jelas Novrial, bisa dikatakan hampir rampung. Ada yang akan dilihat, ada yang akan dinikmati melalui pertujukan seni, tinggal lagi yang perlu dipikirkan produk apa yang bisa dijual. Novrial menyarankan deta yang dipakai di kepala bisa menjadi ciri khas masuk ke objek wisata Aua Sarumpun. “Kadis Pariwisata Tanah Datar perlu memikirkannya, cari harga yang terjangkau, buat story tellingnya” ujarnya.(HUMAS) (rd)

Related Posts