SOLOK, NAGARI KOTO ILALANG, RADARSUMBAR- Konflik memiliki cakupan yang besar selain saling pukul dan baku hantam, namun juga ada konflik social. Munculnya konflik social ini biasanya karena perbedaan. Baik itu perbedaan pendapat, penampilan ras, ideology, budaya dan perbedaan lainya. Radikalisme adalah suatu ideology, gagasan atau paham dengan cara ingin melakukan perubahan pada system social dan politik dengan menggunakan cara – cara kekerasan / ekstrim.
Melihat dari rampak buruknya konflik social dan paham radikalisme, Dinas Sosial Kabupaten SOlok Sumatra Barat sangat mendukung kegiatan positif yang dilakukan oleh Sanggar Molah Basamo. Acara Pentas Seni Dalam Rangka Pencegahan Konflik Sosial dan Paham Radikalisme di Nagari Koto Hilalang Kecamatan Kubung Kabupaten Solok pada tanggal 27 Desember 2019 ini disambut masyarakat.
“Harapan kami dengan bantuan Kementrian melalui Dinas Sosial agar masyarakat lebih sering berkumpul dan bersilaturahim untuk mencegah konflik”, ujar Bapak Zairul, Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial Dinas Sosial Kabupaten Solok.
“Walau bantuan baru diberikan untuk kegiatan pentas seni ini, namun harapanya agar Sanggar Molah Basamo dapat mengembangkan kegiatan ini untuk selanjutnya”, tambahnya saat diwawancarai Radar News, Kamis (27/12/19).
Pesan yang disampaikan Bapak Zairul kepada tim redaksi adalah inti dari kegiatan ini keserasian ditengah masyarakat agar tidak ada konflik, dan dapat mencegah paham yang tidak pada tempatnya yang berasal dari luar atau radikalisme.
DInas Sosial Kabupaten Solok memiliki alokasi dana yang disebut “Bantuan kearifan local”. Untuk membantu kegiatan, Nagari dapat memberikan proposal kekantor Dinas Sosial Kabupaten Solok di Jln, Lubuk Selasih, Selain itu, untuk pemberdayaan pemuda, Dinas Sosial memberikan bantuan dana kepada karang taruna yang melalui wali nagari dengan cara proposal juga (HR)
