Sawahlunto Bersiap Masuk Tahapan ‘New Normal’

 Berita Pilihan, Berita Terupdate, International, Investigasi, Kesehatan, kota propinsi, Nagari / Desa, Nasional

SAWAHLUNTO, RADAR SUMBAR – Kota Sawahlunto bersiap untuk menerapkan tahapan ‘New Normal’ atau tatanan normal baru aman dan bebas dari Covid – 19 yang akan dimulai pada Senin, 08 Juni 2020 nanti. Berbagai persiapan, baik kebijakan maupun teknis di lapangan sedang dikerjakan Pemerintah Kota dengan koordinasi bersama pihak TNI – Polri dan instansi/pihak terkait lainnya.

Walikota Sawahlunto Deri Asta menyampaikan, dengan dimulainya ‘New Normal’ nanti berarti aktifitas sehari – hari masyarakat sudah mulai diberikan akses untuk dilakukan kembali, namun dengan kewajiban mematuhi dan menyesuaikan dengan regulasi / protokol kesehatan pencegahan Covid – 19. Untuk itu, Pemerintah saat ini sedang bergerak untuk memfasilitasi pemberlakuan protokol kesehatan ‘New Normal’ tersebut.

“Peran dan fungsi kita sebagai pemerintah di sini (penerapan New Normal) adalah bagaimana menyampaikan sosialisasi dan memfasilitasi pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan Covid – 19. Sementara untuk fungsi pengawasan fase New Normal ini, kita dibantu oleh aparat TNI dan Polri,” kata Walikota Deri Asta, dalam keterangan pers di Balaikota, Jum’at 05 Juni 2020.

Terkait tentang perkembangan terbaru Covid – 19 di Sawahlunto saat ini, dilaporkan Walikota Deri Asta bahwa dari 2 orang warga Sawahlunto yang dahulu terdeteksi positif Covid dari hasil SWAB test massal pada pertengahan Mei lalu, saat ini 1 orang sudah dinyatakan negatif Covid. Untuk 1 orang lagi, dirujuk ke RS Semen Padang pada Kamis malam, 04 Juni 2020 kemaren.

“Jadi setelah pemeriksaan SWAB test pada hari 7 dan 8 masa karantina, untuk 1 orang warga yang berasal dari Desa Sikalang, itu sudah dinyatakan negatif. Sehingga sekarang beliau ini sudah diperbolehkan pulang untuk menjalani isolasi mandiri di rumah. Namun untuk 1 orang lagi, yang berasal dari Desa Talawi Hilir itu ternyata masih positif Covid, sehingga dilanjutkan proses karantina. Namun 1 orang ini karena mengidap gangguan asam lambung maka direkomendasikan untuk dirujuk ke Padang, sehingga kemaren malam itu sudah dibawa ke RS Semen Padang,” jelas Walikota Deri Asta.

Sementara, selain 2 orang tadi, dari total 1.600 orang lainnya yang menjalani SWAB test massal tidak ada lagi yang terdeteksi positif Covid. Sehingga dengan kondisi ini, Pemprov Sumbar menganggap Kota Sawahlunto layak untuk ikut menerapkan tahapan tatanan normal baru aman dan bebas dari Covid – 19 atau yang lebih populer disebut ‘New Normal’.

Lebih lanjut Walikota Deri Asta menyebutkan, ada 7 sektor yang akan diaktifkan kembali dengan penerapan protokol kesehatan mencegah Covid – 19 pada ‘New Normal’ ini, yaitu pasar tradisional, pasar retail modern, restoran, hotel, pelayanan satu pintu (PTSP), tempat wisata dan transportasi umum. Selain itu juga rumah – rumah ibadah dan tempat pendidikan (sekolah).

“Nah, semua yang diperbolehkan beraktifitas kembali itu wajib menerapkan protokol kesehatan mencegah Covid – 19. Ada 3 yang paling penting, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak serta kontak fisik (physical distancing). Sehingga semua aktifitas yang dilakukan tidak boleh melanggar protokol kesehatan ini, aparat dari TNI – Polri akan mengawasi untuk memastikan protokol kesehatan tersebut benar – benar dilakukan,” ujar Walikota Deri Asta.

Penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid – 19 ini, Walikota mencontohkan pada sektor ekonomi di pasar tradisional. Tahapan ‘New Normal’, maka di pasar tradisional berlaku ketentuan yakni ; jalur masuk dan keluar di pasar hanya boleh 1 jalur (one way), pengunjung/pembeli wajib memakai masker dan diperiksa suhu tubuh serta kesehatan kemudian didata nama dan alamat, sementara untuk pedagang juga wajib memakai masker dan sarung tangan (hand spoon) serta diperiksa suhu tubuh dan kesehatan.

“Pada sektor lainnya pun juga mengacu pada ketentuan seperti itu. Sehingga seperti untuk sekolah misalnya, sekarang kita sedang merancang bagaimana jumlah pelajar di dalam kelas dibatasi, jam istirahat dimana nanti pelajar juga akan berkumpul bersama juga akan kita tiadakan dulu sehingga tidak ada pelajar kita berkumpul beramai – ramai yang menyebabkan melanggar physical distancing. Sedang terus kita kaji bagaimana strategi lainnya sehingga kesehatan pelajar kita dapat terjaga dengan baik,” kata Walikota Deri Asta.

Sementara meski PSBB usai diberlakukan, namun Sawahlunto akan tetap mempertahankan operasi pos perbatasan jalur masuk – keluar orang dan barang ke Kota Warisan Budaya Dunia versi UNESCO tersebut. Kebijakan ini untuk tetap memeriksa orang dan barang yang dating dari luar Sawahlunto.

“Alhamdulillah, untuk kita yang di dalam Sawahlunto saat ini kan sudah tidak ada yang positif Covid (karena 1 warga yang positif sebelumnya sudah dirujuk ke Padang). Sehingga resiko Covid bagi Sawahlunto adalah dari orang luar Sawahlunto. Inilah yang membuat kita tetap melanjutkan mengaktifkan pengawasan dan pemeriksaan di pos perbatasan,” pungkas Walikota Deri Asta. (djarizalcan)

Related Posts