Wisatawan dapat menikmati keindahan kawasan Green Taloa Park, Ulakan, Padang Pariaman.
RADAR NEWS -SUMBAR -Setelah perjalan cukup melelahkan dari Pekanbaru ke Lubukalung, wisatawan singgah di Tirta Alami untuk sarapan, kemudian mandi. Setelah itu wisatawan menuju Pantai Tiram dengan kendaraan odong-odong yang selama ini merupakan transportasi khusus nikah.
Namun wisatawan juga disediakan transportasi odong-odang ini yang merupakan daya tarik bagi wisatawan. Sorenya wisatawan dapat mengikuti kegiatan masyarakat mencari lokan di kawasan Green Taloa Park dan hasilnya nanti dimasak bersama.
Wisatawan dapat edukasi proses memasak rendang lokan bersama masyarakat serta menikmati lokan. Itulah sekilas cerita perjalanan wisatawan asal Riau berkunjung ke Ulakan, Padangpariaman, pada 28-30 Oktober 2021. Seperti apa keseruannya?
Cuaca pagi itu cukup cerah di Ulakan, Padangpariaman. Setelah sarapan rombongan ini akan melanjutkan perjalanan ke starting meeting sport dengan bus sekitar 45 menit.Kemudian dilanjukan hiking menuju air terjun dengan waktu sekitar 1.5 jam. Jika tidak biasa hiking maka cukup berhenti di beberapa sport untuk mandi di sungai.Jika terbiasa hiking dan dapat mencapai air terjum maka anda akan terobati serta terkagum. Ketika berada di lokasi air terjun, dengan keindahan alamnya serta jernihnya air terjun tentunya akan merasa rugi bila tak ikut mandi di bawah air terjun yang alami ini.
Hari berikutnya aktivitas adalah rafting yang merupakan kegiatan yang paling banyak diminati kaum milineal. Rafting di Sungai Batang Anai dengan rute rafting panjang 8 kilometer. Ada juga rute rafting pendek 4.5 kilometer.
Nagari Ulakan sebagai pusat pariwisata religi di Sumatera Barat. Melalui situs budaya nonbenda yang diberikan oleh pemerintah yaitu makam Syekh Burhanudin Ulakan sebagai pusat penyebaran agama Islam di ranah Minang, menjadikan Nagari Ulakan adalah nagari /desa yang ramai dikunjungi peziarah dari dalam dan luar negri, tentunya sangat berpotensi untuk terus dikembangkan menjadi nagari/desa wisata.
Ulakan yang secara geografis memiliki potensi alam pesisir pantai dengan estuarianya atau dalam bahasa lokal dinamai Talao. Berhasil menyulap lahan tidur seluas 15 hektare menjadi sebuah destinasi desa wisata dengan konsep Community Based Ecotourism.
Inilah yang diberi nama Green Talao Park yang berada di Korong Ganting Tangah Padang, Kanagarian Ulakan. Pemerintah bersama masyarakat Nagari Ulakan juga mengembangkan destinasi lain berdasarkan pernag (peraturan nagari) yang juga terkoneksi satu sama lain yang langsung dikelola oleh Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag).
Hal ini tentu menyajikan banyak pilihan kepada wisatawan ketika berkunjung ke Nagari Ulakan,di antaranya Makam Syekh Burhanudin, ekowisata dan edukasi Green Talao Park, Pulau Pieh, Loge Cottage, dan Tonsin Village.
Nagari Ulakan hadir sebagai desa wisata yang menawarkan berbagai paket wisata di dalamnya. Tak hanya sebagai tempat rekreasi, tentunya banyak kegiatan kepariwisataan yang lahir disini.
Mulai dari situs sejarah religius, kearifan lokal, konservasi, landscape alam, wisata pulau dan alam khas pesisir dan talao serta kuliner, menjadi keunikan yang disajikan di Nagari Ulakan.
Ketua ASITA Sumbar Arlan Dikusnata berharap kerjasama ASITA Riau dan ASITA Sumbar terus ditingkatkan. Terutama untuk mendatangkan wisatawan dari provinsi tetangga dengan overland tour via darat.
Grup terus berdatangan seperti ke Green Talao Park. Wisatawan dari Provinsi Riau sudah beberapa grup series ke Sumbar. Pertama sebanyak 80 pax dari Universitas Muhammadiyah Riau.
Kemudian grup kedua, pada 19-21 November 2021 dari KUD dengan nama Berkat Lestari Riau sebanyak 270 pax. Lalu grup ketiga pada 26-28 November 2021 dari SMK Muhamamdiyah 2 Pekanbaru sebanyak 56 pax. Dan beberapa grup yang juga akan datang pada bulan Desember. (Sman)***)