RADAR JAKARTA_Anggota Komisi VI DPR, Andre Rosiade, mengaku tetap melayani warga asal daerah pemilihannya meskipun saat ini tengah menghadapi polemik penjebakan PSK online.
“Saya ketemu menyerahkan revisi draf Permendag 7/2018. Bertemu Dirjen Perdagangan Luar Negeri Senin kemarin, saya serahkan draf revisi Permendag 7/2018 soal impor semen. Insyaallah minggu pertama Maret sudah selesai draf revisinya untuk diperbaiki,” kata Andre kepada wartawan, Minggu (9/2/2020).
Andre juga mengaku bekerja membahas nasib Pasar Raya Padang. Menurutnya, pemerintah pusat siap diajak membahas pembangunan Pasar Raya Padang.
Saya sudah bicara juga dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri. Kita bicara Pasar Raya Padang. Sudah 10 tahun lebih Pasar Raya tidak bisa diperbaiki. Saya komunikasi dengan Dirjen dan Pak Menteri nanya,” kata Andre.
“Kata Dirjen kalau pemerintah kota susah memfasilitasi, minta DPRD kirim surat. Saya sudah meminta Ketua DPRD Kota Padang kirim surat ke Dirjen. Rencana Dirjen akan mengundang DPRD datang ke Kemendag untuk bisa difasilitasi audiensi agar Dirjen bisa datang ke Padang memberi rekomendasi ini bisa dibiayai APBN. Itu butuh ratusan miliar,” sebut Andre.
Yang ketiga, Andre mengaku bertemu dengan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Andre membahas moratorium pembangunan pabrik semen baru.
“Saya bertemu Kepala BKPM agar Kepala BKPM melakukan moratorium pembangunan pabrik semen baru karena kita surplus. Tidak perlu lagi ada pembangunan baru. Saudara Bahlil sudah setuju,” sebut Andre.
Ketua DPD Gerindra Sumbar ini mengaku tidak terusik oleh isu menjebak PSK. Dia mengaku tetap bekerja seperti biasa.
“Dalam ramainya PSK ini, kami tetap bekerja menjalankan tugas Komisi VI DPR, terus bekerja,” sebut Andre.
Diberitakan sebelumnya, PSK dan muncikari prostitusi online yang digerebek polisi bersama Andre Rosiade di Padang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun publik justru memperbincangkan isu bahwa Andre menjebak PSK tersebut. Andre telah membantah tuduhan bahwa dia sengaja menjebak PSK itu.(***)