JAKARTA, RADARSUMBAR- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait kasus yang ia laporkan soal unggahan meme ‘Joker Anies’ yang dilakukan Ade Armando, Jumat (8/11).
Fahira Idris bersama kuasa hukumnya datang ke gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Gatot Soebroto, Jakarta Selatan sekitar pukul 10.20 WIB.
“Saya nggak tahu apa yang ditanyakan tetapi saya bawa semua bukti yang dibutuhkan,” ujarnya kepada rekan wartawan sebelum memasuki gedung Ditreskrimsus.
Barang bukti yang dibawa berupa tangkapan layar unggahan meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di akun facebook Ade Armando. Fahira juga membawa serta foto resmi Anies sebelum dijadikan meme.
Sebelum menjalani pemeriksaan Fahira pun menyampaikan bahwa langkahnya melaporkan Ade Armando bukan untuk membela Anies secara spesifik. Ia mengatakan akan melakukan hal yang sama siapa pun yang menjabat gubernur DKI Jakarta.
“Sekali lagi saya lakukan ini bukan untuk Anies Baswedan. Tapi siapa pun gubernur saat ini pasti itu saya permasalahkan. Karena itu dokumen elektronik milik orang lain yang dirusak seseorang tanpa hak,” tuturnya.
Fahira Idris melaporkan Direktur Komunikasi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) itu terkait dengan unggahan meme berupa foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di akun facebooknya.
Dalam unggahan itu, Anies terlihat menggunakan pakaian dinas lengkap dirias bak wajah tokoh fiksi Joker. Meme tersebut juga disertai kalimat yang berbunyi ‘Gubernur Jahat Berawal dari Menteri yang Dipecat’.
Setelah laporan yang diterima dengan nomor polisi LP/7057/XI/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus pada 1 November lalu, Fahira meminta atensi khusus dari Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono terhadap kasus ini.
Ade sendiri mengaku memperoleh meme ‘joker’ Anies Baswedan secara tidak sengaja dari ruang penyimpanan telepon selulernya yang terhubung dengan salah satu grup Whatsapp. Ia mengatakan hanya mengirim ulang unggahan tersebut.
“Kalau Anda biasa main WhatsApp kan begitu. Kita bisa langsung buka gallery picture, dan di situ sudah ada banyak foto kan. Kita enggak tahu itu berasal WA grup mana, enggak jelas,” kata Ade, Selasa (5/11).
Selain pelaporan ke polisi, mencuat petisi ‘Universitas Indonesia Pecat Ade Armando’ dalam laman change.org. Menurut petisi tersebut, Ade sebagai seorang intelektual dinilai kerap membuat gaduh dengan pernyataannya yang tidak jarang menyerang tokoh politik maupun ulama. (SQ1)