Radar News -Kab Solok -Petani Bawang surian pantai cermin,menjerit di kernakan hasil petani bawang anjlok sampai ke 10 000 per kilonya . bahkan sampai dibawah nya.setelah di cariu tahu dan di kompir masi ,ke pedagang pedagang serta toke toke yang ada di sekitar Pasar Surian ,ternyata penyebab adanya perbedaan Harga yang seknipikjan di bandingkan bawang Alahan panjang yang harganya Agak tinggi,dikernakan ulah petani itu sendiri ,Di tanyakan kenapa harga bawang Alahan panjang mahal, Spontan Toke itu menjawab, karna ,bawang Alahan Panjang itu , Hari ini di Panen 10 hari baru di potong daunya, jadi betul betul kering sedangkan petani bawang yang ada di Surian -Hari ini dipanen dua hari sudah di potong daunya ,jadi bawang tersebut tidak sempurna keringnya ,masih basah,Susahnya bawang yang seperti itu tidak bisa di jual jauh ,ke kota lain dan gampang busuk,,,itulah yang menyebabkan adanya perbedaan, bawang surian dengan bawang alahan panjang ,,di katakan ,minggu kemaren harga bawang jumbo hanya Rp18000,sedangkan ampera sampai Rp 3000 .Ini artinya tanam bawang merah masih menguntungkan selama bisa diatur pola tanam dan diperbaiki tata cara pengolahanya dan tak kala penting cara panen agar mutu dan ketahanan bawang itu sendiri ,DAN DISINI BISA KITA LIHAT ,masyarakat pada umumnya hampir 60/ Menanam Bawang hanya sebagian kecil aja yang ber tanam padi jadi di waktu panen bawang jadi banjir bawang, tentu hargapun jadi turun,, “Ini artinya tanam bawang merah masih menguntungkan selama bisa diatur pola tanam dan diperbaiki tata cara budidayanya. Efisiensi produksi dengan cara membuat pupuk organik dan pestisida sendiri akan lebih irit dan tentunya ramah lingkungan,” katanya.Sebagai pengingat, pemerintah Nagari tentu tidak lupa terus melakukan pemantauan pergerakan harga dan produksi bawang sebagai komoditas strategis di Nagari teutama di kecamatan pantai Cermin kabupaten Solok umumnya,. Berbagai upaya juga terus dilakukan untuk menstabilisasi pasokan dan harganya. Salah satunya dengan memperlancar distribusi logistik, menambah sarana budidaya hingga gudang-gudang penyimpanan yang tersebar di sentra-sentra produksi.”Dalam kondisi apapun, mereka tetap menanam bawang merah sebagai penopang ekonomi rumah tangganya. Boleh dibilang, Bawang Merah telah mendarah daging sebagai komoditas andalan petani Surian dan sekitarnya,” pungkas , unkap nya (ELI )