Bos Ganja Jaringan Aceh-Jakarta Merupakan Mantan Kombatan GAM

 Berita Pilihan, Berita Terupdate, Hukum

JAKARTA, RADARSUMBAR- Polda Metro Jaya masih melakukan pengembangan kasus penangkapan gembong narkoba jaringan Jakarta-Aceh, Muriandi. Dari tangan Muriandi yang ditembak mati, polisi mengamankan 310 kilogram ganja siap edar.

Dalam penyelidikan awal, Muriandi diketahui bukan pemain baru dalam kasus narkoba. Dia memiliki catatan kriminal, bahkan pernah dipenjara terkait peredaran sabu.

“Tersangka ini residivis kasus 5 kilogram sabu. Masuk rutan tahun 2000 dan keluar tahun 2005,” ujar Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya kepada wartawan, Sabtu (9/11).

Selain itu, Muriandi yang ditembak mati saat ditangkap karena melawan petugas itu juga ternyata mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). “Tersangka itu juga mantan tentara Kombatan GAM,” jelas Fanani.

Lebih lanjut, Fanani menyampaikan, dari hasil pengembangan kasus ini, Muriandi diketahui memiliki tanah seluas 10 hektar yang digunakan sebagai ladang ganja di Aceh. Hasil panen ganja itu yang kemudian dikirim ke Jakarta.

Sebelumnya, Fanani mengatakan, kasus itu bermula saat polisi melakukan pengembangan kasus terhadap 1 kurir narkoba, Yopi yang ditangkap di Jakarta pada Senin 28 Oktober 2019. Dari tangan dia, polisi menyita 142 bungkus ganja.

“Kita melakukan penangkapan lagi terhadap tersangka Ghazali dan M Amin Yunus di Kabupaten Pidie Aceh. Mereka ini pengirim barang ke tersangka Yopi dari Aceh ke Jakarta,” kata Fanani kepada wartawan, Jumat (8/11).

Dalam penyelidikan diketahui Ghazali dikendalikan oleh bos besar di Aceh bernama Muriandi. Ghazali menyuplai ganja ke tersangka Yopi juga berdasarkan suruhan dari bandar besar tersebut.

Setelah dilakukan pengejaran, Muriandi berhasil ditangkap di Aceh. Selanjutnya Muriandi dan Ghazali dibawa ke Jakarta pada Kamis (7/11) untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Setibanya di Jakarta, Muriandi diminta memberitahu keberadaan Burhan, sopir yang mengantar ganja sebanyak 310 bungkus menggunakan truk. Karena melawan petugas, Muriandi diberikan tindakan tegas dan terukur. Setelah dibawa ke rumah sakit akibat terkena tembakan petugas, Muriandi dinyatakan meninggal. (SQ1)

Related Posts