TULUNGAGUNG, RADARSUMBAR- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan Pemkab Tulungagung untuk mengambil langkah cepat menanggulangi peristiwa kebakaran di Pasar Ngunut.
Hal ini ditegaskan Khofifah saat meninjau langsung lokasi kebakaran pada Sabtu (9/11) dini hari, hanya beberapa jam setelah mendarat di bandara Internasional Juanda pada Jumat malam pukul 22.00 WIB.
Kebakaran sendiri terjadi sejak pukul 17.20 WIB pada Jumat, dan telah membakar habis hampir keseluruhan pasar. Kurang lebih 500 kios rata dengan tanah dan hanya menyisakan beberapa bangunan di sisi luar atau di depan pasar.
Khofifah menginstruksikan kepada Pemkab Tulungagung untuk segera mengambil langkah cepat yaitu membangun pasar penampungan sementara serta mendata pedagang yang menjadi korban kebakaran.
“Para penjual butuh opsi untuk berjualan kembali. Jangka panjangnya, pasar ini butuh pembangunan kembali, bisa lewat mekanisme sharing anggaran. Jadi APBD Tulungagung disiapkan dan Bantuan Keuangan (BK) juga disiapkan,” kata Khofifah di lokasi.
Pada Sabtu pagi, usai memberangkatkan Gowes HUT Prov Jawa Timur yang ke 74, Khofifah juga melakukan serangkaian bakti sosial. Di antaranya adalah peletakan batu pertama program bedah rumah menjadi rumah tinggal layak huni (rutilahu) di Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung.
Program bedah rumah ini merupakan titik ke 74 di Tulungagung, serta merupakan program kerjasama dengan Kodam V Brawijaya bersama Pemprov Jawa Timur tahun 2019.
“Membangun sinergi harus terus dilakukan dan dikuatkan. Karena sinergi ini akan menjadikan konsolidasi program yang lebih kuat. Kebersamaan seperti ini sangat efektif dan harus dibangun secara kontinyu,” kata Khofifah.
Tidak hanya itu, Khofifah juga memimpin Bhakti Sosial berupa Pengobatan Gratis pemeriksaan mata yang kemudian di lanjutkan dengan pemberian bantuan sembako kepada 100 orang lansia dhuafa.
“Secara khusus untuk pengobatan mata, kita sebenarnya punya target yang lumayan besar. Yaitu di tahun 2023 mendatang Jawa Timur bisa bebas katarak. Karena indeks kebutaan kita jauh di atas rrata-rata nasional, yaitu 4,3 persen. Maka pemprov bersama Komatda kini tengah menyisir supaya target di tahun 2023 bisa tercapai,” ujarnya. (SQ1)