RADAR NEWS––Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDP2KB), kembali melakukan persiapan terhadap pemilihan wali nagari (Pilwana) serentak yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19.
Persiapan itu dilakukan terhadap 31 nagari, yang wali nagarinya telah habis masa jabatannya.
Kepala DPMDP2KB Pessel, Wendi, mengatakan Selasa (12/1) bahwa Pilwana serentak terhadap 31 wali nagari itu direncanakan pada April 2021 mendatang.
“Sebelumnya kita memang sudah mengagendakan Pilwana serentak ini untuk 19 nagari pada April 2020 lalu. Karena pandemi Covid-19, sehingga dilakukan pengunduran. Tapi sekarang bertambah menjadi 31 nagari. Sebab dalam rentang waktu mencapai 1 tahun itu, ada 12 wali nagari lagi yang habis masa jabatannya,” kata Wendi, dengan didampingi sekretaris, Adri.
Ditambahkan lagi bahwa untuk menunjang kelancaran proses dan pelaksanaan Pilwana serentak, daerah itu melalui Anggaran Pendapatan belanja Daerah (APBD) tahun 2021, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 200 juta.
“Anggaran sebesar Rp 200 juta itu, akan digunakan untuk cetak surat suara dan pendistribusian kotak suara, tes kompetensi dasar (TKD), monitoring, panitia, dan tim pemantau. Sedangkan kegiatan yang tidak terealisasi oleh APBD, akan ditunjang oleh Anggaran Pendapatan Belanja Nagari (APB Nag) dari masing-masing nagari yang melakukan Pilwana,” jelasnya.
Dia juga menghimbau kepada para pejabat (Pj) wali nagari agar dapat melaksanakan tugas secara serius, serta juga bersikap netral.
“Sebab kesuksesan Pilwana serentak sebagaimana direncanakan pada bulan April nanti, tidak lepas dari peran besar penjabat wali nagari itu sendiri. Termasuk juga dalam melakukan pendataan terhadap wajib pilih. Semua masyarakat yang telah memenuhi persyaratan sebagai wajib pilih, harus benar-benar terdata pada Daftar Pemilih Tetap (DPT),” ingatnya. (05)(\|*|*|*_)