Sawahlunto, Radar Sumbar
Pemerintah Kota Sawahlunto jadikan asrama Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Sungai Durian sebagai tempat karantina bagi Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19.
“Sesuai protokol penanganan Covid-19, kita perlu menyediakan karantina bagi Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebagai upaya pencegahan,” kata Walikota Deri Asta didampingi Kepala BPBD Sawahlunto, Adri Yusman , Selasa (31/3).
Dikemukakanya, tidak ada warga yang terinfeksi virus Covid-19. Perjalanan data itu terus dipantau. Pengawasan di pintu masuk Sawahlunto diperketat. Pembatasan selektif sudah diberlakukan. Pendatang dari luar Sawahlunto didata dan diperiksa kesehatannya.
Lebih jauh dikemukakan walikota, perbatasan di luar jalan utama dijaga Linmas setempat. Misalnya, perbatasan Kumanieh dengan Talawi, perbatasan Desa Talago Gunung dengan Sibarambang di Kabupaten Solok. Kalau ada warga dari luar Sawahlunto akan masuk kota ini harus di jalur utama di Muarokalaban dan di Talawi Mudik, perbatasan Tanadatar- Sawahlunto.
Sementara itu Kepala sub Bagian Tata Usaha Balai Diklat Tambang Bawah Tanah, Agus Avianto mengemukakan, ada 40 kamar di asrama itu. Setiap kamar ada Single bed, televisi, ac, lemari pakain dan kamar mandi. “Secara nasional, Menteri ESDM meminta satuan kerja di daerah membantu pemerintah daerah setempat terkait penanganan Covid-19,” ujar Agus.(Djasrizal)
