LIMAPULUHKOTA, RADARSUMBAR – Laporan demi laporan secara lisan dan telah berulang kali dilakukan masyarakat pada Nagari. Namun, sampai saat berita ini ditulis dan di ekspos belum ada nampak langkah yang telah diambil oleh pihak Nagari Koto Alam maupun Pemda Kab. Limapuluh Kota.
Merasa tidak ditanggapi, kini banyak masyarakat koto alam itu mulai menyuarakan keluhannya melalui media sosial.
(Y) Mantan Wali Jorong Koto Alam saat dimintai komentarnya melalui pesan WhatsApp (27/11) sekaitan pemberitaan radarsumbar beberapa waktu lalu mengenai rumah retak – retak di Nagari Koto Alam pada (Y) dengan gamblang menuliskan,
“Kita tunggu tindak lanjut laporan masyarakat pada wali kemaren..dan kita tunggu tindakan kongrit dari perusahaan, seandainya retak retak dan sawah tertimbun tersebut disebabkan getaran Penambang. Dan kalau memang ada fee untuk nagari, kemana saja dipergunakan, tolong diperjelas,” kata bekas wali jorong itu lagi.
Dinding retak akibat penambangan di Kab. Limapuluh Kota
“Dan untuk dinas terkait mohon ada juga tindakan atas keluhan masyarakat nagari koto alam itu…
“Dan saya pertanyakan kenapa IUP-IUP terlalu mudah dikeluarkan untuk lokasi – lokasi tambang yg barada di nagari koto alam..
“Apakah izin – izin yang dikeluarkan telah sesuai dengat syarat- syarat dan undang – undang pertambangan..
“Bagaimana sosialisasi ..apakah sosialisasi tingkat atas saja..tanpa melibatkan masyarakat banyak. Jangan jadikan tambang itu bom waktu untuk masyarakat bertindak..soal salingka nagari sudah terkunkung oleh perusahaan tambang.”ungkapnya
“Dan juga jangan lupa Amdal nya bagaimana. Yang perusahaan sudah berjalan alias menambang bagaimana efek ke masyarakat setempat.”tambahnya lagi.
“Bagaimana tanggung jawab sosial sebuah perusahaan tambang dengan dana CSR nya..apakah sampai ke masyarakat?tanya nya lagi.
Masih ucapan dari (Y) itu, “Untuk sebuah nagari izin tambang dengan sistem ledak alias bom yang kami namai. Ada lebih kurang 5 IUP nya yangg aktif kini PT. KAS. PT.asabah..perbatasan PT ATC. Tambah yang baru buka jalan untuk produksi BSI sama PT Massa.
“Ingat batu adalah pasak bumi..kini pasak itu yang dibukak jadi tunggu saja apa yang akan datang.”tegasnya
“Tolong dinas terkait ESDM dan LH ada apa dengan anda semudah itukah izin tambang..?
“Dan kapada pak dewan – dewan yang dari wakil utara tolong jugalah dengan isak kami ini. Jangan cuma kenal pas pemilu kaca mobil turun semuanya..kalau siap pemilu, sudah duduk tidak nampak lagi kening nya.
Apalagi dari wilayah kami ada dewan propinsi,” ujar (Y) bekas wali jorong itu pada radarsumbar
“Pak Del panggilan akrab Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Limapuluh Kota saat ditemui di Sago Bungsu 2 (26/11) ketika dikonfirmasikan mengenai pemberitaan radarsumbar beberapa saat lalu mengatakan,
“Dalam waktu dekat ini kami akan datang ke lokasi. Kemaren kami tidak sempat datang karena kami harus ke PT SRI,” ucap Kadis itu.
Dilain Pihak sebut saja PR salah satu Humas di PT KAS ketika dikonfirmasikan (26/11) melalui pesan WhatsApp mengenai Pemberitaan radarsumbar enggan membalas. (SQ1)