Masyarakat Nagari Lubuk Besar Dilatih Pengemasan Makanan

 Berita Pilihan, Berita Terupdate, Nagari / Desa

DHARMASRAYA, RADARSUMBAR– Masyarakat Nagari Lubuk Besar Kecamatan Asam Jujuhan mendapatkan pelatihan spesial dari Tim Pengabdian Masyarakat Program IPTEK berbasis Dosen dan Masyarakat (IbDM) jurusan Tekhnologi Hasil Pertanian, Universitas Andalas (Unand) Padang.

Kali ini, Tim IbDM yang dipimpin oleh Cesar Welya Refdi, S.TP, M.Si, datang bersama anggota tim, Ismed,S.Pt, M.Sc, Felga Zulfia Rasdiana, S.TP, M.Si, Dr. Daimon Syukri, Wellyalina, S.TP, MP dan Prof. Novelina,MS, memberikan ilmu teknologi pengemasan makanan kepada kelompok wanita Bersinar di Nagari Lubuk Besar, Kecamatan Asam Jujuhan, pada Sabtu (16/11).

Cesar Welya Refdi menjelaskan bahwa Kabupaten Dharmasraya masih tergolong sedikit memiliki makanan khas, hanya ada beberapa yang sudah diketahui publik seperti keripik tempe dan kuliner kuliner lainnya. Sedangkan kata alumni S2 IPB ini, Nagari Lubuk Besar yang jauh dari pusat keramaian, punya makanan khas yang belum diketahui bahkan belum dikenal oleh masyarakat Dharmasraya.

“Padahal makanan tersebut merupakan salah satu makanan yang menjadi makanan utama dalam setiap acara acara adat atau acara resmi lainnya,” ujarnya disela-sela kegiatan tersebut.

Pengakuan masyarakat setempat kata Welya, makanan khas dari Lubuk Besar yang disebut Atun tersebut, hanya beredar ditengah tengah masyarakat. Atun hanya dijual di pasar tradisional, itupun satu kali dalam sepekan ketika hari pasar. Alasannya, karena Atun tersebut tidak tahan lama atau umur simpan produk yang pendek.

Oleh sebab itu, tim yang dipimpinnya terpanggil untuk membantu masyarakat, baik dari segi tekhnologi maupun pemasarannya.

“Kami terpanggil untuk menyuguhkan ilmu kami kepada masyarakat agar perekonomian masyarakat dapat terangkat dan makanan khas di nagari tersebut dapat terangkat khususnya di Ranah Minang,” ungkap Welya.

Dalam pelatihan yang diselenggarakan satu hari penuh tersebut, tim IbDM mentransfer ilmu tekhnologi pengemasan vakum dengan sistem hampa udara untuk memperpanjang umur simpan produk.

“Sehingga produk akan lebih bertahan lebih lama dari pada produk yang disimpan dengan non vakum,” ungkapnya didepan Camat Asam Jujuhan, Imam Mahfuri dan Walinagari Lubuk Bedar, Burhanudin.

Welya menambahkan, dibutuhkan transfer tekhnologi dalam bentuk pelatihan tekhnologi pengemasan dan penyimpanan, pelatihan pembuatan tepung Atun instant sampai kepada penyuluhan managemen penjualan produk Atun sebagai makanan khas Kabupaten Dharmasraya.

Sementara itu, Ketua Bamus Lubuk Besar berharap jajanan kuliner khas Asam Jujuhan ini bisa dikenal oleh penikmat kuliner baik dari daerah hingga nasional. “Kita sangat berharap kuliner Atun ini dinikmati oleg wisatawan yang datang, atau para perantau yang pulang dan membawanya ke rantau,” ujar Syaifuk Efendi kepada POSMETRO Minggu (17/11)

Katanya, banyak kuliner yang tersedia dari daerah namun belum diketahui oleh masyarakat banyak. Khusus untuk Atun ini merupakan makanan yang terbuat dari tepung yang di kukus dan tersedia berbagai varian rasa. “Ada rasa vanilla, pandan, durian dan lain lain,” ujarnya

Saat ini katanya, pihak nagari dan kecamatan Asam Jujuhan sedang mengupayakan promosi kukiner daerahnya tersebut. “Untuk itu, kita upayakan kuliner daerah ini bisa terekspose dan dinikmati oleh masyarakat banyak,” Pungkasnya

Sementara itu, Camat Imam Mahfuri mengapresiasi Tim IbDM dan Unand, yang sudah memberikan ilmu kepada masyarakat Asam Jujuhan umumnya dan Lubuk Besar khususnya, untuk lebih memperkenalkan makanan khas Lubuk Besar agar terangkat di tengah tengah masyarakat Dharmasraya dan Sumbar umumnya.

“Mudah mudahan dengan tekhnologi baru ini, Atun Instant dapat menjadi makanan khas favorit ditengah-tengah masyarakat dan dapat mengangkat perekonomian masyarakat itu sendiri,” harapnya.

Begitu pula Ketua TP PKK Kecamatan Sri Rahayu dan TP PKK Nagari Lubuk Besar, sangat merasakan manfaat dari kegiatan tersebut, karena selama ini Atun hanya dapat di simpan dalam waktu pendek, sekarang sudah bisa dengan waktu pajang, begitu pula selama ini pengemasannya asal jadi, setelah pelatihan sudah dengan kemasan yang menarik dan akan memberikan minat beli masyarakat disamping rasanya enak dan khas.

“Saya mewakili ibu ibu PKK menyampaikan ucapan terimakasih dan berharap ada pelatihan-pelatihan lainnya dari berbagai lembaga pendidikan lainnya,” pungkasnya.(SQ1)

Related Posts